Minggu, 10 Juli 2011

TEOREMA FERMAT

TEOREMA FERMAT
Perhatikan barisan bilangan : 4,8,12,16,20,24.
Bilangan-bilangan dalam barisan ini kongruen modulo 7 berturut-turut dengan 4,1,5,2,6,3.
Tampak pada barisan bilangan terakhir ini, suku-sukunya adalah bilangan-bilangan asli kurang dari 7, yaitu unsur-unsur dari himpunan residu terkecil modulo 7.
Coba, tentukan residu-residu terkecil modulo 8 dari bilangan-bilangan dalam barisan :
3,6,9,12,15,18,21.
residu-residu terkecil modulo 8 dari bilangan-bilangan dalam barisan itu berturut-turut adalah 3,6,1,4,7,2,5.
Tampak pula bahwa residu-residu terkecil dari bilangan-bilangan dalam barisan tadi adalah semua bilangan asli kurang dari 8.
Residu-residu terkecil mod 9 dari bilangan-bilangan dalam barisan : 3,6,9,12,15,18,21,24.
Berturut-turut adalah
3,6,0,3,6,0,3,6
Tampak disni bahwa residu-residu terkecilnya ternyata tidak memuat semua bilangan asli yang kurang dari 9.
Contoh-contoh tersebut merupakan suatu ilustrasi dari teorema berikut ini :
Teorema 6.1:



Dengan perkataan lain, Teorema 6.1 dapat dikatakan bahwa jika (a, m)=1, maka setiap bilangan bulat kongruen modulo m dengan tepat satu dari 0, a, 2a, 3a,....(m-1)a.
Ingat bahwa setiap bilangan bulat akan kongruen modulo m dengan tepat satu dari o, 1, 2, 3, 4,....(m-1).




Bukti Teorema 6.1 :
Perhatikan barisan bilangan : a, 2a, 3a,....(m-1)a,....(1)
Bilangan-bilangan pada barisan ini tidak ada satupun yang kongruen modulo m dengan 0 (nol). Mengapa? Selanjutnya, kita harus membuktikan bahwa bilangan-b ilangan (suku-suku) dalam barisan (1) masing-masing kongruen modulo m dengan tepat satu dari 1,2,3,...,(m-1).
Andaikan ada dua suku dari barisan (1) yang kongruen modulo m, misalnya:
Ra≡sa(mod m)dengan 1 ≤r < s < m
Karena (a ,m ) = 1, maka kita dapat melenyap kan a dari kengkorueanan itu , sehingga diperoleh
r ≡ s (mod m).
Tetapi,karena ra dan sa adalah suku-suku dari barisan (1), maka r dan s adalah residu-residu terkecil modulo m, sehingga r = s. Hal ini kontradiksi dengan pengandaian bahwa 1≤ r < s < m, maka pengandaian tersebut tidak benar
Jika tidak ada dua suku dari barisan (1) yang kongruen modulo m,
Ini berarti bahwa suku-suku dalam barisan (1) masing-masing Kongruen modulo m dengan tepat satu dari 1,2,3. . . (m-1).
Perhatikan barisan bilangan : 4,8,12,16,20,24.
Residu-residu terkecil mod 7 dari masing-masing suku dari barisan ini adalah :
4 ≡ 4 (mod 7)
8 ≡ 1 (mod 7)
12 ≡ 5 (mod 7)
16 ≡ 2 (mod 7)
20 ≡ 6 (mod 7)
24 ≡ 3 (mod 7)
Tampak pada enam kekongruenan tersebut bahwa residu-residu terkeci modulo 7 dari suku-suku pada barisan : 1,2,3,4,5,6.
Jika semua bilangan pada ruas kiri dari 6 kekongruenan imi di kalikan, maka hasil nya akan kongruen mod 7 dengan hasil kali semua bilangan pada ruas kanan nya,yaitu:
4.8.12.16.20.24 ≡ 4.1.5.2.6.3 (mod 7)
4^6 (1.2.3.4.5.6) ≡ 1. 2. 3. 4. 5. 6. (mod 7)
4^6 .6! ≡ 6! (mod 7)
4^(6 ) ≡ 1 (mod 7)
Dengan cara seperti itu, cobalah tunjukkan bahwa :
a) 5^6 ≡ 1 (mod 7)
b) 3^10 ≡ 1(mod 11)
c) 4^12 ≡ 1 (mod 13)
d) 8^4 ≡ 1 (mod 5)
e) 〖13〗^16 ≡ 1 (mod 17)
Contoh-contoh tersebut merupakan penerapan dari Teorema fermat berikut ini :
Teorema 6.2 : (Teorema fermat ).


Bukti:
Ambil sembarang bilangan prima p dan bilangan bulat a sedemikian (a, p) =1, maka menurut teorema 6.1. residu-residu terkecil mod p dari a,2a,3a, ......, (p-1)a adalah suatu permulasi dari 1, 2, 3, ...... (p-1) sehingga hasil kalinya akan kongruen mod p juga yaitu :
a, 2a, 3a, .. .(p-1)a ≡ 1.2.3.... (p-1) (mod p)
a^(p-1) (1.2.3....(p-1) ) ≡ (p-1)! (mod p)
a^(p-1) (p-1)! ≡ (p-1)! (mod p)
Karena p dan (p-1)! Saling prima (mengapa.?), maka kita dapat melenyapkan (P-1)! Dari kekongruenan terakhir ini , sehingga diperoleh a^(p-1) ≡ 1 (mod p)
Teorema tersebut dapat dinyatakan lebih umum dengan meniadakan ketentuan (a,p) =1 sebagai berikut :


Teorema 6.3



Bukti :
Ambil sembarang bilangan prima p dan sembarang bilangan bulat a, maka (a,p) = 1, atau (a, p) =p, apakah ada kemungkinan lain antara FPB dari a dan p? Jika (a p) = 1, maka menurut Teorema 6.2 diperoleh bahwa a^(p-1) ≡ 1(mod p).
Jika (a, p) = p, maka p│a, sehingga a ≡ 0 (mod p) dan a^p ≡ a (mod p) pula.
Jadi a^p ≡ a (mod p).
Bukti lain dari teorema 6.3 dengan menggunakan induksi matematik pada a.
Jika a = 1, maka pernyataan 1^p ≡ 1 (mod p) jelas benar. Demikian pula, jika diambil a = 0.
Selajutnya di asumsikan a^p ≡ a (mod p) benar untuk suatu bilangan bulat positif a, dan harus ditunjukkan benar untuk (a+1). Yaitu 〖(a+1)〗^p ≡ a + 1 (mod p) hal ini ditunjukkan sebagai berikut:
Menurut teorema binomial, maka :
〖(a+1)〗^p = a^p +(█(p@1)) a^(p-1) +(█(p@2)) a^(p-2) +...+(█(p@k)) a^(p-k) +...+(█(p@p-1))a+1
Ingat bahwa (█(p@k)) = p!/(k(p-k)) = (p(p-1)(p-2)…(p-k+1))/(1.2.3…k), karena p suatu bilangan prima, maka
p│(█(p@k)) berarti (█(p@k)) ≡ 0 (mod p) untuk 1≤k≤p-1.
Jadi kita memperoleh bahwa :
〖(a+1)〗^p = a^p +0 + 0...+0+1(mod p)
〖(a+1)〗^p = a^p +1 (mod p)
Karena a^p ≡ a(mod p) maka 〖(a+1)〗^p≡ a+1 (mod p).
Dengan induksi matematik pada a kita telah membuktikan bahwa a^p ≡ a (mod p) untuk setiap bilangan asli a. Selanjutnya jika a bilangan bulat negatif, bukan lagi menjadi persoalan, sebab untuk setiap bilangan bulat negatif a berlaku bahwa a ≡ r (mod p) dengan 0≤ r < p-1. Jadi a^p ≡ r^p ≡ r ≡ a (mod p).
Teorema fermat mempunyai banyak kegunaan, khususnya dalam mengembangkan teori bilangan.
Contoh 6.1 :
Berapakah sisa pembagian 5^38 oleh 11 ?
Jawab :
Menurut teorema fermat, 5^10 ≡ 1 (mod 11), Maka
5^38 ≡ 5^(10 3+8) ≡ 〖(5〗^10)^3 〖(5〗^2)^4 ≡ 1^3.3^4 ≡ 81 ≡ 4 (mod 11)
Jadi 5^38 : 11 bersisa 4
Bacalah lg dengan seksama teorema 6.3 tersebut kontra posisi dari teorema itu benar pula, yaitu : jika untuk suatu bilangan bulat a,a^p (mod p) maka p bukan lah bilangan prima.
Hal ini menunjujkkan bahwa teorema fermat dapat digunakan untuk menguji apakah suatu bilangan bulat n merupakan bilangan nkomposit atau bukan.
Contoh 6.2
Apakah 117 suatu bilangan prima.??
Jawab :
Untuk memeriksa ini dipilih bilangan bulat positif yg cukup kecil, misalkan 2, slnjutnya priksa apakah2^117 ≡2 (mod 117)
2^117 = 2^(7.16+5) = (2^7)^16.2^5
2^7 = 128 ≡ 11 (mod 117). Maka
2^117 ≡ 〖(11)〗^(16 ) . 2^5 (mod 117)
≡〖(121)〗^8 .2^5 (mod 117)
≡4^8 2^5 (mod 117)
≡2^21 (mod 117)
≡(2^7)^3 (mod 117)
≡〖11〗^3 (mod 117)
≡121 . 11 (mod 117)
≡4 . 11 (mod 117)
≡44 (mod 117)
Sehingga diperoleh bahwa 2^117 = 44 ≠ 2 (mod 117).
Hal ini brarti bahwa 117 adalah bilangan komposit dan kenyataan bahwa 117 = 13.9
Contoh 6.3
Tampa menggunakan teorema fermat, tunjukkan bahwa 3^16 ≡1 (mod 17)
Jawab : 3^3 ≡27 ≡10 (mod 17 ) dikuadratkan
3^6 ≡100 (mod 17 )
3^6 ≡ -2 (mod 17 ) dikuadratkan
3^12 ≡4 (mod 17 )
Sehingga 3^16 ≡ 3^12.3^3.3 ≡4 .10 .3 (mod 17 )
120 ≡1 (mod 17 )
Jadi 3^16 ≡1 (mod 17 )
Perhatikan kembali teorema fermat di atas. Perlu ditekankan disini bahwa konvers dari teorema tersebut tidak benar, yaitu :
Jika a^(n-1) ≡1 (mod n) untuk suatu bilangan bulat a, maka n tidak perlu suatu bilangan prima.
Untuk melanjutkan contohnya, terlebih dahulu kita bicarakan teorema berikut ini yang merupakan akibat dari teorema fermat.
Teorema 6.4


Bukti :
Menurut Teorema 6.3, karena p suatu bilangan prima maka (a^q)^p ≡ a^q ( mod p). Selanjutnya, karena diketahui bahwa a^(q )≡a (mod p), maka kekongruenan tersebut menjadi a^pq≡a (mod p). ini brarti bahwa p │ (a^pq- a)..............(1)
Menurut Teorema 6.3 lagi. Karena q suatu bilangan prima maka (a^p)^q≡ a^p (mod q). Selanjutnya, karena diketahui bahwa ap≡ a (mod q).maka kekongruenan tersebut menjadi apq ≡a(mod q).ini beari bahwa q │(apq –a).........................(2)
Dari (1) dan (2) disimpulkan bahwa pq │(apq-a)dan dapatdinyatakan sebagai apq ≡ a
(mod pq).
Contoh 6.4 :
Tunjukan bahwa 2340≡ 1(mod 341)
Jawaban :
341 =11.31
210 =1024 =31.33+1,sehingga
210 ≡1 (mod 31)
211 ≡2 (mod 31)

210 =1024 =31.33 + 1,sehingga
210 ≡ 1 (mod 11),jika kedua ruas dipangkatkan 3,maka: (210)3 ≡ 13 (mod 11)
230 ≡ 1 (mod 11)
231 ≡ 2 (mod 11)
Menurut teorema 6.4 ,dari 211 ≡ 2 (mod 31) dan 231 ≡ 2 (mod 11), maka 211.31 ≡ 2(mod 11) dan karena 211.31 ≡ 2 (mod 31) maka 211. 31 ≡2 (mod 11.31) yaitu:
234 ≡ 2 (mod 341)
Jika kedua ruas dibagi dua,maka diperoleh 2340 ≡ 1(mod 341) dan tidak dapat disimpulkan bahwa 341 suatu bilangan prima.dalam sejarahnya, bilangan berbentuk 2n -2 ditemukan oleh matematikawan cina pada 25 abad yang lalu dan menyatakan bahwa :
N suatu bilangan prima jika dan hanya jika n │2n -2 dalam kenyataan , kriteria ini benar untuk semua bilangan prima n < 345 .dan pada contoh diatas,kita memperoleh fakta bahwa 341│2341 -2,walaupun 341 bukan bilangan prima.selanjutnya,bilangan komposit n sedemikian hingga n│(2n -2) disebut bilangan prima semu (pseudoprima). ada tak terhingga banyaknya bilangan prima semu.empat bilangan prima semupertana adalah341,561,645, dan 1105.

2 komentar:

  1. Sportsbook » Bet on Soccer in South Korea for Real Money - Legalbet.co.kr
    Soccer betting is legal in the country and is regulated in the country by the state of South Korea with 1xbet зеркало the aim of

    BalasHapus
  2. The Most Trusted Casino in the World - CBS Atlantic
    Check 12bet out The Most Trusted Casino in the 아프리카 영정 1 World. Our expert team reviews every casino in 벳 365 코리아 먹튀 New 바카라에볼루션 Jersey, including our casino reviews 바카라분석기 & player

    BalasHapus